AN UNBIASED VIEW OF CERPEN FIKSI

An Unbiased View of Cerpen Fiksi

An Unbiased View of Cerpen Fiksi

Blog Article

Dan singa pun menjawab pertanyaan tersebut, “Mana mungkin aku bisa menyakiti orang yang telah menyelamatkan nyawaku.”

Ridwan, Maulana, dan Yusuf adalah tiga sekawan yang gemar berpetualang. Kadang mereka mendaki gunung atau bahkan menembus hutan. Suatu ketika, mereka berpetualang menembus hutan Gunung Sancang yang terkenal dengan mitos macan putih.

Putri tersebut kemudian berterima kasih kepada Toba karena telah membebaskannya. Sang putri lantas bersedia dipersunting dan menjadi istri Toba. Namun ia mengajukan syarat, bahwa Toba tidak boleh menceritakan asal-usulnya.

Maulana adalah seorang penyayang binatang. Ia memelihara seekor anjing kampung berwarna hitam yang ia beri nama Blacky. Setiap hari Maulana selalu mengurus Blacky dengan penuh kasih sayang, mulai dari memberi makan dan minum sampai mengajak major bersama.

Esok harinya, hujan turun lagi. Ayah menampung air di ember sebelum hujan berhenti. Kota kami ditutup sehingga kami tidak punya air untuk mandi.

Dita bingung sekali karena perutnya membuncit dari hari ke hari. Dia menyadari bahwa akhir-akhir ini selera makannya bertambah dan lebih suka ngemil. Setiap hari dia mengobservasi perubahan-perubahan di perutnya yang semakin menggunung.

Pada hari yang cerah, dua gadis bernama Dian dan Lisa sedang berkumpul di rumah Dian untuk mengerjakan tugas sekolah. Mereka berdua sangat fokus dan tengah bekerja dengan serius.

Kembali ke peradaban, Amelia membawa pelajaran berharga tentang pentingnya menghormati alam dan kebijaksanaan budaya yang lebih tua.

“Ika, kedatanganku sama keluarga ingin mengajakmu kembali bersekolah sekaligus ikut kami ke Jakarta lagi.” kata Riska.

Mulailah Inaq Lembain menumbuk padi, namun setiap kali la menumbuk, batu ceper yang diduduki kedua anakknya semakin meninggi. Merasa seperti di angkat, anak sulungnya berkata:

Selain struktur, kamu juga bisa melihat bahwa ada kaidah kebahasaan dari cerita fiksi yang menjadi salah satu ciri-cirinya.

Saya memikirkan ini sebagai contoh simbiosis mutualisme. Kami memberikan satu sama lain, tanpa perlu sadar menerima.

Dari balik tirai jendela yang lusuh, sepasang mata kecil menatap awas. Pandangannya tidak terlepas dari lapangan bola, tepat 10 meter di depan rumahnya. Sudah setengah jam gadis it mengawasi. Bukan gerak-gerik bola. Bukan pula para pemain bola berseragam putih merah, karena di sana hanya ada bayangan kosong dan keheningan.

Lulus dari SMA, ia melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di Kota Kembang sembari bekerja. Tak hanya itu, ia Kumpulan Cerita Fiksi pun kerap mengikuti beberapa proyek dosennya.

Report this page